TENTANG SYI'AH |
Al-Bada' artinya tampak, yang sebelumnya masih tersembunyi atau berarti pula munculnya pendapat baru.
Al-Bada' dengan kedua arti di atas berkait erat dengan didahuluinya ketidaktahuan, dan munculnya pengetahuan baru, kedua sifat tersebut mustahil bagi Allah, tetapi Rafidhah menisbatkan sifat bada' ini ada pada Allah.
Ar-Rayyan bin as-Shalt berkata: “Saya pernah mendengar ar-Ridha berkata: “Allah tidak mengutus Nabi kecuali diperintahkan untuk mengharamkan khamr, dan diperintahkan untuk menetapkan sifat al-Bada' bagi Allah.”[1]
Abu Abdillah berkata: “Tidak ada ibadah kepada Allah yang lebih mulia daripada berkeyakinan ada si-fat al-Bada' pada Allah.”[2]
Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari tuduhan seperti ini.
Bayangkan wahai saudara seiman, bagaimana mereka menisbatkan kebodohan kepada Allah, sedang Allah berfirman tentang Dzat-Nya sendiri:
( قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ )
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah’.” (An-Naml: 65)
Di balik itu Rafidhah berkeyakinan bahwa para Imam mereka mengetahui segala ilmu, tidak ada yang samar sedikitpun.
Apakah ini adalah aqidah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ?!
[1] Ushuulul Kaafi, 40
[2] Al-Kulaini, Ushuulul Kaafi dalam Kitabut Tauhid, 1/331