ARTIKEL TAUHID

kemudian dia menikahi wanita lainnya, seolah-olah sebagai madu bagi yang pertamaAlhamdulillah wa Sholatu wa Salamu ‘alaa Rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.

Tak ragu lagi, tauhid merupakan poros dakwah dan ajaran para nabi dan rosul ‘alaihissalam. Sebagaimana sabda Nabi Shollalahu ‘alaihi wa Sallam,

الْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ

“Para nabi saudara seayah, ibu mereka berbeda namun agama mereka satu”[1].

Ibnu Hajar Rohimahullah mengatakan,
kemudian dia menikahi wanita lainnya, seolah-olah sebagai madu bagi yang pertama
“Asal makna

(عَلَّاتُ)

adalah seseorang yang menikahi seorang wanita kemudian dia menikahi wanita lainnya, seolah-olah sebagai madu bagi yang pertama”[2].
“Makna hadits bahwa pokok agama para nabi adalah satu yaitu tauhid. Sedangkan syari’at dan tatacara ibadahnya berbeda-beda. Namun pendapat lain mengatakan
“Makna hadits bahwa pokok agama para nabi adalah satu yaitu tauhid. Sedangkan syari’at dan tatacara ibadahnya berbeda-beda. Namun pendapat lain mengatakan maksudnya adalah zaman mereka yang berbeda”[3].

Kemudian sudah menjadi kebiasaan manusia ketika diperintahkan untuk melaksanakan sesuatu harus atau akan lebih bersemangat apabila diiming-imingi keutamaan dan ganjaran. Nah diantara sekian banyak keutamaan tauhid dan orang yang bertauhid, ada hal menarik yang diungkapkan Ibnul Qoyyim Rohimahullah. Beliau mengatakan[4],
Tauhid merupakan tempat perlindungan bagi musuh-musuhnya dan para pembelanya.
“Tauhid merupakan tempat perlindungan bagi musuh-musuhnya dan para pembelanya.

Adapun bagi musuh-musuh tauhid, maka tauhid akan menyelamatkan mereka dari kesusahan dunia dan musibah yang ada di dunia. Sebagaimana dalam firman Allah Subhana wa Ta’ala,

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

“Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo’a (baca : bertauhid) kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada Nya (benar-benar bertauhid -pen) maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan Allah (berbuat kemusyrikan –pen)”. (QS. Al Ankabut [29] : 65)
 “Adapun bagi para pembela panji tauhid, maka tauhid akan menyelamatkan mereka dari kesusahan dan musibah di dunia dan akhirat. Itulah yang dialami Nabi Yunus ‘alaihissalam ketika Allah menyelamatkannya dari kegelapan samudra. Demikian juga Allah menyelamatkan pengikut para rosul. Allah menyelamatkan mereka dari
“Adapun bagi para pembela panji tauhid, maka tauhid akan menyelamatkan mereka dari kesusahan dan musibah di dunia dan akhirat. Itulah yang dialami Nabi Yunus ‘alaihissalam ketika Allah menyelamatkannya dari kegelapan samudra. Demikian juga Allah menyelamatkan pengikut para rosul. Allah menyelamatkan mereka dari siksa yang diberikan kaum musyrikin ketika di dunia. Demikian juga mereka diselanatkan dari adzab yang disiapkan untuk kaum musyrikin di akhirat”.
“Ketika Fir’aun terkejut, ketakukan dan meminta pertolongan dalam keadaan menyaksikan dengan mata kepalanya akan kehancuran yang akan menimpanya serta mendapati siksa ditenggelamkan di laut, maka pengakutan akan tauhidnya tidak berguna lagi. Karena pengakuan, ikrar iman ketika anda sudah menyaksikan,
“Ketika Fir’aun terkejut, ketakukan dan meminta pertolongan dalam keadaan menyaksikan dengan mata kepalanya akan kehancuran yang akan menimpanya serta mendapati siksa ditenggelamkan di laut, maka pengakutan akan tauhidnya tidak berguna lagi. Karena pengakuan, ikrar iman ketika anda sudah menyaksikan, menjelang kematian anda tidak bermanfaat dan tidak diterima”.

Syaikh ‘Ali bin Hasan Al Halabiy Hafidzahullah mengatakan,
t, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia, “Aku beriman bahwa tidak ada sesembagan yang benar melainkan Tuhan yang diimani oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). Apakah sekarang (baru kamu beriman), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-rang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia
“Ibnul Qoyyim Rohimahullah mengisyaratkan firman Allah Ta’ala,

جَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آَمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آَمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ . آَلْآَنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ . فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آَيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آَيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“Dan Kami izinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka), hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia, “Aku beriman bahwa tidak ada sesembagan yang benar melainkan Tuhan yang diimani oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). Apakah sekarang (baru kamu beriman), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-rang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lalai dari tanda-tanda kekuasaan Kami”. (QS. Yunus [10] : 90-92)

Lihatlah wahai saudaraku, jika musuh tauhid saja masih mendapatkan balasan di dunia. Maka masihkah kita enggan memurnikan ibadah kita hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla !!! Masihkah kita enggan bergiat mempelajari tauhid !!!!

Selesai Subuh, 15 Rojab 1436 H, 5 Mei 2015 M
Al Faaqir ilaa Maghfiroti Robbihi/Aditya Budiman bin Usman.


[1] HR. Bukhori no. 3443 dari shahabat Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu.
[2] Lihat Fathul Bari hal. 84/VIII, Terbitan Dar Thoyyibah, Riyadh, KSA.
[3] Idem.
[4] Lihat Fawaidul Fawaid hal. 40 terbitan Dar Ibnul Jauziy, cet. Tahun 1429, Riyadh, KSA.