- ARTIKEL TAUHID
- DIMANA ALLAH ?
- ALAM JIN & GAIB
- SIFAT HAMBA ALLAH
- ARTIKEL AKHIRAT
- ARTIKEL KELUARGA
- HADITS
- HARI KIAMAT (1)
- HARI KIAMAT (2)
- TENTANG SYI'AH
- GOLONGAN SESAT
- MENGENAL BID"AH
- KISAH TELADAN
- WAKTU SHALAT
- SHALAT DALAM PANDANGAN SALAF
- SIFAT DASAR MANUSIA
- SIFAT TERPUJI
- NASEHAT SALAF
- ARTIKEL JIHAD
- PERTANYAAN KU
- IBADAH DI ZAMAN FITNAH
- ARTIKEL DUNIA
PHP : 5.6.40
MySQL : 5.7.44-cll-lve
Waktu : 10:05
Tembolok : Dinonaktifkan
GZIP : DiAktifkan
Anggota : 1
Konten : 1817
Kunjungan : 3479408
DIUTUSNYA ANGIN YANG LEMBUT UNTUK MENCABUT RUH ORANG-ORANG YANG BERIMAN..PENGHALALAN BAITUL HARAM (MAKKAH) DAN PENGHANCURAN KA'BAH
Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil DIUTUSNYA ANGIN YANG LEMBUT UNTUK MENCABUT RUH ORANG-ORA....
BUMI TEMPAT BERKUMPUL, MAHSYAR INI TERJADI DI DUNIA
Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil Bumi Tempat Berkumpul Pada akhir zaman manusia digiring ....
SIFAT IBADURRAHMAN (8) AKHIR YANG MULIA BAGI IBADURRAHMAN
Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Melanjutkan pe....
KAPANKAH NEGERI ISLAM MENJADI NEGERI KAFIR ?
Bila kita telah mengetahui bahwa tidak semua yang berhukum dengan hukum islam kafir keluar diri isla....
MASJID INI DI BANGUN DI TEMPAT EKSTRIM
Masjid merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah Umat Muslim. Biasanya lokasi pembangu....
BID’AH DALAM PERKARA DUNIAWI
Pertanyaan: Wahai Sahamatus Syaikh, saya tahu adanya batasan yang rinci dalam membedakan antara sun....
SEMUT PUN MENGAKUI ALLAH ADA DI ATAS LANGIT/ ARSY
Adalah akidah yang kurang tepat mengatakan: “Allah ada dimana-mana” (berarti Allah ada di kotor....
ORANG MATI MENGETAHUI KEADAAN ORANG YANG HIDUP?
Sebagian orang beranggapan bahwa orang yang sudah mati bisa mengetahui keadaan orang yang masih hidu....
PARA ULAMA SEPAKAT MENOLAK PEMAHAMAN SYIAH IMAMIYYAH
Syiah Imamiyyah adalah Syiah 12 Imam, disebut juga Syiah Rofidhoh. Inilah paham syiah yang menjadi d....
WASIAT NABI UNTUK MENUNTUT ILMU, MEMBERSIHKAN HATI DAN ZUHUD DI DUNIA
Oleh al-ustadz Yazid bin abdul Qadir Jawas نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ ....
ARTIKEL KELUARGA |
Tak cukup waktu seribu tahun untuk memahami wanita? Setidaknya, itulah ungkapan para pakar kejiwaan barat seperti Freud, misalnya. Tapi terkadang kata maaf, cukup bagi wanita untuk mengubah diri dari sosok “kucing yang jinak”. Itulah uniknya wanita, dan demikianlah uniknya manusia.
Membangun Toleransi dengan “Maaf”
Tanpa toleransi, tak pernah niscaya. Kita harus membangun toleransi dalam jiwa kita untuk berdamai dengan kedukaan, bersapa akrab dengan kepedihan, berbaur nyaman dengan kegembiraan, dan tak menjadi takabur segala kelebihan.
Bila itu ada pada jiwa kita, demikian juga terhadap orang lain. Bayangkanlah kepenatan hidup ketika setiap kemarahan orang menjadi bencana bagi kita, kebobrokan moral orang menjadi kiamat dalam hidup kita. Ketika kepasrahan memaksa orang berdamai dengan bencana, maka kesadaran manusiawi seharusnya memaksa kita bertoleransi terhadap segala kekurangan orang lain. Itulah makna sejati dari sebuah kata singkat yang mukjizat…: “MAAF”.
Maka Allah berfirman, “Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhya Allah menyukai orang-orang berbuat baik.” (al-Maidah : 13)
“Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (al-Hijr : 85)
“Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (al-Baqarah : 109)
Allah bahkan menyandingkan kata “maaf” dengan peringatan terhadap kiamat. Betapa kata maaf erat sekali hubungannya dengan perjalanan seorang muslim menuju akhirat. Artinya, tanpa menjadi pribadi yang pemaaf, seorang muslim tak akan dapat memasuki Surga yang begitu luhur dan mulia. Surga adalah tempat bagi kaum pemaaf.
Aisyah – rodhiyallohu ‘anha menceritakan, “Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bukanlah orang yang kasar dan suka berkata keji, bukan orang yang suka berteriak-teriak di pasar-pasar, tidak suka membalas kejahatan, namun justru suka memaafkan dan toleran.” [1]
Bila rumah tangga bertabur maaf, ia akan tumbuh dengan aura toleransi yang memberi kenikmatan pada setiap anggotanya. Istri akan sangat berbahagia di sisi suami yang pemaaf dan mudah bertoleransi. Begitu pula sebaliknya. Anak-anak akan hidup dalam damai, karena segala kekurangan mereka “dikoreksi”, tanpa “diadili”. Bila pun harus diadili, mereka tak akan diberi sanksi, kecuali sebatas sanksi itu berfungsi baik membangun kebaikan pada diri mereka.
Bila budaya toleransi dibangun baik dalam hidup, maka udara kehidupan akan terasa sejuk, dan nilai-nilai kebajikan akan tumbuh subur laksana jamur di musim hujan.
Apa itu berarti membiarkan kemungkaran berseliweran (lalu lalang) dalam kehidupan rumah tangga tanpa dicegah dan dikoreksi? Saya yakin pembaca tahu, bahwa bukan itu maksudnya. Karena seorang muslim lebih wajib bertoleransi dengan keridhaan Allah, ketimbang keridhaan umat manusia, sepenuh dunia sekali pun.
Antara Memberi dan Meminta Maaf
Syekh Ibrahim bin al-Hamd, saat menjelaskan kewajiban suami memenuhi kebutuhan istri menegaskan, “Bukan berarti suami dapat terus-menerus melalaikan hak-hak istrinya. Sebaliknya, ia harus memperhatikannya dan mohon maaf jika ia lalai dalam memenuhi haknya serta mengingatkan pahala yang akan ia terima atas kesabarannya.” [2]
Menjalankan kewajiban, lalu meminta maaf bila melakukan kekurangan. Itu intinya. Seperti memberi maaf, meminta maaf pun butuh dibiasakan. Toleransi dengan maaf adalah perpaduan antara bertoleransi dengan mudah memberi maaf, dan bertoleransi untuk mudah meminta maaf. Keduanya harus seimbang. Tak cukup seseorang banyak memberi maaf kepada siapa pun tanpa ia mudah meminta maaf atas segala kekeliruannya, atau atas segala kemungkinan di mana ia bisa saja keliru tanpa ia menyadarinya.
Kita akan menjadi pribadi yang didekati orang, bila kita bertabur maaf. Orang senang berdekatan dengan kita. Karena kemarahan kita, tak membuat kita “menyegel” derajat orang di depan kita. Karena emosi kita, tak membuat kita merasa patut berlaku zhalim pada siapa pun. Bahkan kezhaliman orang terhadap kita pun tak lantas membuat kita layak melakukan kezhaliman serupa terhadapnya. Berbahagialah orang yang hidup dekat dan berinteraksi rapat dengan orang yang punya segudang maaf di hatinya.
Tapi, akan buyar segala penghormatan manusia terhadap orang dengan kekayaan maafnya, bila orang itu selalu merasa pantang memohon maaf bahkan atas kesalahan fatalnya sekali pun terhadap orang lain. Ia hanya pandai memberi, tanpa lihai menawarkan diri. Mudah memberi maaf, tapi sulit meminta maaf.
Cobalah amati firman Allah berikut, “Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik…” Di akhir ayat, Allah menegaskan, “Barangsiapa yang melampui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih.” (al-Baqarah 178)
Meminta maaf dalam Islam disebut tahillah. Proses sederhananya sebenarnya ada dalam konsep tobat, bila terkait dengan hak orang lain.
1. Menyesali perbuatan dosa yang dilakukan.
2. Meninggalkan dosa tersebut.
3. Bertekad tak mengulanginya lagi
4. Mengembalikan hak orang lain, atau meminta dihalalkan atas kesalahannya.
Bila seseorang banyak menggunjing orang lain misalnya, maka taubatnya hanya diterima bila ia menyesali kenapa ia sampai menggunjing sahabatnya itu. Lalu ia tinggalkan kebiasaan menggunjingnya. Setelah itu tanamkan tekad tak akan mengulanginya. Baru sesudah itu, minfa maaf.
Haruskan maaf itu dilafalkan di hadapan orang yang kepadanya kita meminta dimaafkan atau dihalalkan kekeliruan kita? Ada dua kemungkinan.
Pertama, itu wajib bila diyakini meminta maaf tak menimbulkan kekisruhan dan kemudaratan yang lebih besar. Contohnya, tak dikhawatirkan orang itu malah mengamuk, memukul, atau memutuskan hubungan persaudaraan keislaman misalnya.
Kedua, tak perlu bahkan tak boleh diucapkan bila kemungkinan mudharat dan bahaya lebih besar itu terlihat nyata. Maka, permohonan maaf itu dapat diganti dengan memperbaiki sikap kita di hadapan orang tersebut, memberinya hadiah, membantu dia keluar dari kesulitan hidup, dan banyak-banyak membicarakan kebaikan orang tersebut di hadapan siapa saja. Karakter yang seolah-olah sudah dibunuhnya selama ini, hendaknya dihidupkan kembali secara lebih nyata. Itu singkatnya.
Kenapa ini perlu saya tegaskan? Karena ada muslim yang berpandangan bahwa Islam mengajarkan kita memberi maaf, tapi tidak untuk meminta maaf. Itu keliru. Karena meminta dan memberi maaf, masing-masing memiliki keutamaan.
Bahkan orang tak layak disebut utama, bila ia hanya bisa memberi maaf tanpa bisa memintanya, atau selalu meminta maaf tapi begitu payah dalam memberi maaf. Yang terakhir ini bahkan lebih parah lagi. Karena orang yang banyak meminta maaf tanpa mudah memberi maaf adalah orang egois dalam makna yang paling menyebalkan.
Sebagai penutup, harus pula kita ingatkan bahwa segala sesuatu tidaklah boleh berlebihan. Begitu juga meminta atau memberi maaf. Tak boleh memberi maaf hingga pada batas melalaikan amar ma’ruf nahi munkar. Tak apik seseorang terlalu banyak meminta maaf sampai-sampai ungkapan itu hanya menjadi pemoles bibir saja. Banyak meminta maaf, lalu berbuat kekeliruan yang sama lebih banyak lagi.
Orang seperti itu tak butuh diingatkan untuk banyak mengumbar permintaan maaf, tapi cukup diberi penyadaran bahwa meminta maaf pun ada konsekuensinya. Jangan cuma minta maaf, tapi yang penting kesalahan itu jangan diulangi lagi! (***)
Catatan kaki:
[1] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi dalam al-Birr, no. 2017. Diriwayatkan oleh Thayalisi (2423), Ahmad (VI : 174, 236, dan 246) sanad-nya shahih, bagian pertama darinya dikuatkan oleh beberapa syahid pada Abû Syekh, hal. 37).
[2] Lihat: Min Akhtha al-Azwaj, Ibrahim al-Hamd, hlm. 45-49. Dalam buku ini, terdapat hadits yang menjelaskan tentang kelalaian suami terhadap istrinya dari sisi ini beserta cara mengatasinya.
- Rubrik Fikih Keluarga, Majalah Nikah Sakinah, Juli 2010
MY DESIRE
Akan datang suatu hari kematian menjemputku.Tinggallah segala apa yang telah ku Amalkan.Owh .. andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku.Agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku. Serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
TWITTER ULAMA
Ketika ada manusia yang mencintaimu, maka kau akan merasa bahwa dirimu cantik dan duniapun menjadi luas. Maka bagaimana kalau Allah yang mencintaimu, dan Dialah Rabb yang Maha Indah, Rabb di kala kesempitan, dan Rabbnya segala sesuatu. |
SALARY
Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan"[38:86]
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya". [25:57]
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. [26:109]
BIAR TIDAK MERASA DI ATAS KETIKA DIPUJI
Bagaimana biar kita ketika dipuji oleh orang tidak merasa di atas angin atau biar tidak sombong? Sal....
BERTAUBAT SECARA TERSEMBUNYI
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: فمن أذنب سرا فليتب سرا وليس علي....
BERDAKWAH, TAPI TIDAK MENDAKWAHKAN TAUHID
Berdakwah tanpa dakwah tauhid, sama saja tidak berdakwah. Bahkan berdakwah tanpa dakwah tauhid, ....
MARAH KETIKA DIPUJI
Para ulama sangat tidak menyukai pujian dan ketenaran. IMAM NAWAWI, karya-karya beliau telah member....
10 RENUNGAN BAGI YANG DITIMPA UJIAN/MUSIBAH
Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin diuji…orang kayapun demiki....
JANGAN LIHAT TAMPANGNYA
Sebagian orang beranggapan bahwa ciri wanita shalihah adalah wanita yang tidak pilih-pilih wajah lel....
KUMOHON, DEMI DZAT YANG MAHA MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, AGAR ENGKAU MENIKAHIKU..
Maryam, istri Abu Utsman Sa’id bin Isma’il al-Hairi bertutur, Kami akan menunda bermain, tertawa....
KARENA KESABARANNYA, SEORANG PEMUDA SEMBUH DARI LUMPUH
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya....
WASIAT SEORANG AYAH KEPADA PUTRANYA
Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq rahimahullah berwasiat kepada putranya, Musa. Beliau rahimahullah berkat....
SEORANG KHALIFAH YANG KEKUASAANNYA TIDAK LEBIH DARI SEGELAS AIR
Telah di sebutkan dalam kitab “Syadzraat dzahab fii akhbaari man dzahaba” karangan Ibnul Amaad ....
DONATE WITH DOA
Ingin dido'akan oleh para malaikat? Bisa. Caranya, mohon do’akan agar Allah mengampuni seluruh dosa kami (orang-orang mukmin), serta memberi kami ketakwaan padaNya hingga akhir usia.
Mohon do’akan juga agar Allah memberi kami umur yang panjang, hidayah dan pertunjuk, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat terus merawat dan memperbaiki situs ini (Dakwah).
Do’akan juga agar Allah memberi kami rezeki yang berlimpah, secara halal, mudah dan berkah, supaya kami dapat terus (Ibadah) merawat dan update situs ini.
[14:41] Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". |
[2:286] "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.". |
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” [HR Muslim No. 4912]